Tiga hari sudah saya kembali ke Melaka dari Terengganu. Sepanjang seminggu cuti yang lalu, satu perkara penting yang saya tak sempat lakukan.. Iaitu bertemu kembali dengan sahabat-sahabat seperjuangan ketika di SHAMS. Masing-masing balik kampung dan sibuk dengan urusan lain, lebih-lebih lagi saya.
Rinduku tak terkata pada kalian semua.. ummi, uder, pipah, teaha, long, kinah, asmaq, aqma, izzati amni lebih-lebih lagi ana, kak poh dan zahidah yang jauh berada di timur tengah. Tidak lupa pada salihah, mirayuni, huda, aqilah dahalan, aqilah rafi'e dan basirah..
SEBUAH PERTEMUAN
Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Adakalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan
Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan
Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan tika aku diuji dengan dugaan
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala
Menitis air mataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan
Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan
Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar
Diuji dugaan mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina
Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Tika diri dalam kebuntuan
Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajar ku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi
Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
bernama teman...
Walaupun kalian semua jauh di mata, namun tetap dekat di hati (macam tv9).. Walaupun umur kita makin bertambah, namun kasih sayang dan rinduku pada kalian sentiasa berkadar terus. Moga ukhuwah yang telah kita bina takkan ada penghujungnya persis tasbih. Titipkan nama daku dalam doa kalian.
Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Adakalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan
Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan
Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan tika aku diuji dengan dugaan
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala
Menitis air mataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan
Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan
Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar
Diuji dugaan mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina
Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Tika diri dalam kebuntuan
Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajar ku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi
Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
bernama teman...
This entry was posted
on Wednesday, October 08, 2008
and is filed under
coretan penulis
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.