Cerpen : Kuntuman Kasih Persahabatan (Siri 2)

Posted by: Ana Mursyidah in

Tiba-tiba matanya berkaca. Akhirnya gugusan permata jernih yang ditahannya gugur membasahi pipi mulusnya. Tatkala sanubarinya teringatkan lagu itu, jiwanya pasti terkenangkan Aina... Ini kerana lagu itu turut mengiringi pemergian Aina dari sisinya. Aina Syahirah... Namamu subur di mindaku. Akhlakmu menjadi perintis untukku berubah..

Seperti biasa, apabila pulangnya Farah dari asrama, telefon di rumah pasti menjadi temannya yang setia. Tidak ada orang lain yang dihubunginya melainkan Aina, teman yang amat istimewa buatnya.

Kata orang, kawan, sahabat dan teman memberikan istilah dan erti yang berbeza. Farah mengimbau kembali semua 'student' perempuan dalam kelasnya. Baginya, kesemua adalah setakat kawan. Hatinya bermonolog sendirian.. Siapa pula yang akan dianggapnya sahabat. Mungkin Aqilah, Farhanis, Atikah dan juga Mira. Mereka sentiasa mengucapkan kata-kata semangat serta merungkaikan segala permasalahan yang bertakhta di jiwanya. Dan.. teman.. siapa pula yang bakal menjadi ratu dalam sukma hatinya. Dia memandang bingkai gambar yang terletak di atas meja beralaskan kain sutera berwarna biru kehijauan itu..

Hatinya dirundung pilu. Dia menunduk mukanya memandang lantai mozek berbunga milik biliknya. Gugusan permata jernih makin lebat mengalir di pipinya. Dia menyeka air matanya dan menuju ke arah jendela. Ditongkatnya dagu sambil memandang hamparan laut yang biru, pepasir di pantai yang memutih, pohon kelapa dan pohon rhu yang hijau melambai-lambai serta awan putih yang berarak di langit dengan riangnya. Dia mentafsir semua itu sendirian...

Akukah yang bersalah...??

... BERSAMBUNG ...

This entry was posted on Friday, January 02, 2009 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

0 Tukang Komen

Post a Comment